Alur Pembuatan Sebuah Logo

 

Siapa nih yang masih kesulitan dalam membuat logo? Padahal, kalau sobat creator sudah paham alurnya pasti mudah kok. Caranya min? Saya kan pemula, pasti kesulitan dong. Caranya, kalian harus membaca dulu nih salah satu tulisan mimin. Langsung aja yuk, dibaca dan dipahami ya.

Rancangan pembuatan logo memang perlu diperhatikan oleh desainer. Hal ini untuk memudahkan desainer dalam mengonsep desain logo yang akan dibuat. Sebab, kebanyakan desainer masih bingung ketika diminta untuk membuat desain logo sebuah produk. Untuk itu, inilah alur pembuatan desain yang harus diketahui

Desain Brief

Pada tahap ini, desainer harus berkomunikasi dengan client secara jelas dan rinci terkait desain brief logo yang akan dibuat. Mintalah kepada client untuk menceritakan tentang deskripsi umum produk yang ia jual, seperti nama brand, tagline, informasi dasar produk, jenis produk yang diunggulkan, sasaran pelanggan, kompetitor brand, serta tanyakan pula adakah brand besar yang memiliki tipe sama dengan bisnis yang dijalankan.

Selain itu, tentukan pula bersama client gaya logo yang diinginkannya. Apakah ia akan memilih gaya Modern vs Classic, Young vs Mature, Feminine vs Masculine, Playful vs Serious, Luxury vs Economical, Abstract vs Literal, atau Organic vs Geometric. Lalu, tentukan preferensi warna yang cocok untuk produk tersebut.

Memahami Instruksi Design Brief

Setelah client memberikan desain brief kepada desainer, tugas desainer yang pertama ialah membaca dan memahami desain brief tersebut. Setiap perusahaan atau produk memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, dengan memahami instruksi desain brief yang diberikan, desainer akan memiliki gambaran terkait logo yang akan dibuat.

Tidak hanya itu, memahami desain brief juga bertujuan untuk mengantisipasi adanya kemiripan sebuah logo bisnis. Dengan demikian, desainer perlu paham betul terkait desain brief yang diberikan.

Membuat Sketsa

Untuk memudahkan mendesain logo, desainer perlu membuat sketsa (gambaran kasar) logo. Jika desainer kebingungan saat mengawali pembuatan sketsa, maka buatlah sketsa dari benda-benda yang ada di sekeliling. Tulis pula kata kunci dengan huruf yang berbeda. Lalu, jika muncul ide secara tiba-tiba cobalah perhatikan sketsa tersebut dan mulailah memadupadankannya.

Mulai Menggambar Logo

Selesai membuat sketsa, alangkah baiknya desainer langsung mendesain logo tersebut pada software desain agar ide yang sudah muncul tidak hilang kembali. Lalu, dalam pembuatan logo hindari penggunaan warna yang terlalu banyak, font yang berlebihan, serta elemen yang menumpuk. Sebab, hal ini akan membingungkan konsumen dan logo sulit dipahami. Oleh karena itu, buatlah logo yang praktis, simple, dan mudah.

Update Desain

Hal ini wajib dilakukan oleh para desainer. Mengapa harus mengupdate desain? Tentunya, untuk meninjau ulang apakah logo tersebut sudah dirasa menarik atau tidak, jelek atau bagus, adakah ciri khas dari brand tersebut atau masih terlihat umum. Lalu, sesuaikan logo dengan produk.

Final Artwork

Langkah terakhir yakni, persetujuan dari client. Mintalah pendapat dari client terkait logo yang sudah dibuat. Apakah ia merasa cocok dan puas dengan desain logonya atau tidak. Sebab, logo dapat dicetak apabila mendapat persetujuan dari client. Jika, pada tahap ini terdapat revisi, desainer perlu menentukan berapa kali client berhak merevisi karya tersebut berdasarkan kesepakatan di awal.  


Nah, apakah kalian masih bingung nggak nih sama tahapan pembuatan logo? Semoga tulisan ini dapat membantu kalian yang masih belajar atau memang membutuhkan informasi seputar proses pembuatan logo. Jika kesulitan, ada kok yang bisa bantu kalian dalam pembuatannya. Kalian tinggal kunjungi halaman web dari Dingklik Design Studios dan minta mereka membantu kalian namun sesuaikan tarif yang disediakan dengan kantong kalian yah. Jangan lupa kunjungi laman dingkllikstudios.com dan share informasi ini .


Komentar